Dengan berkembangnya dunia Tehnologi yang kita harapkan selama ini, dampak negatip dari kemajuan Tehnologi itu sangat di rasakan oleh masyarakat perkotaan maupun di pedesaan, di negara maju maupun di negara yg sedang berkembang, seperti di Negara kita Indonesia.
Dampak negatip yang langsung di rasakan adalah bertambahnya penderita penyakit berat yang di alami oleh masyarakat, seperti : Stroke, Tekanan Darah Tinggi, Deabet, Cencer, gagal ginjal, batu ginjal dll
Penyakit penyakit tersebut 80 % di karenakan pola makan yang kurang mendapat perhatian dan kurang kontrol.
Di zaman sekarang, hampir semua bahan consumsi masyarakat telah mengandung bahan kimia yang bisa bedampak negatip terhadap kesehatan. Apa bila konsumsinya kurang kontrol maka di dalam tubuh akan terjadi kelebihan zat-zat kimia, sehingga karena kelebihan itulah akan ber dampak negatip terhadap kesehatan.
Kemajuan Tehnologi ini tidak bisa di hindarkan, manusia hidup perlu kemajuan Tehnologi di segala bidang, termasuk bahan makanan.
Seperti Ayam, ayam adalah makanan pokok di samping Nasi. Ayam tidak akan tumbuh besar dalam waktu 3 bulan kalau tidak di beri makanan tambahan, malah menjadi makanan utama yaitu berupa makanan kimia buatan seperti "Sentrat". Begitu juga Ikan Lele, sayuran, padi dll
Kebutuhan pokok tersebut bukan hanya konsumsi masyarakat perkotaan saja, sekarang sudah sepai ke pelosok - pelosok desa, masyarakat yang mampu maupun masyarakat miskin yang hidup jauh dari perkotaan.
Karena itulah maka zat-zat kimia yang ada di dalam makanan, akan berdampak negatip terhadap kesehatan kalau pola makan dan kontrol makanya di abaikan.
Selain kontrol makan juga tidak kalah pentingnya yaitu pola pembersihan atau pembuangan sisa-sisa zat kima dari bahan makanan yang ada di dalam tubuh.
Di dalam tubuh semua zat dari hasil makanan akan dibakar untuk di jadikan tenaga, dan sisa sisa pembakarannya akan di buang berupa air kencing dan melalui kulit yang berupa keringat. Tentunya dari ber juta-juta zat yang di bawa oleh makanan pasti ada yang tak terbakar dan masih tersisa. Zat-zat sisa pembakaran inilah yang berdapak negatip terhadap kesehatan.
Zat-zat tersebut melayang-layang kemana-mana ke seluruh bagian tubuh yang di bawa oleh darah.
Apa bila salah satu zat tersebut, katakanlah Calsium (Ca) atau Besi (Fe), berhenti si suatu tempat bagian tubuh, dan lama kelamaan di selimuti oleh lemak, jantung tidak mampu mendorong nya, sehingga mengakibatkan jalan tersebut tersumbat, tekanan darah menjadi tinggi, dan yang lebih fatal lagi bisa menyebabkan "Stroke"...
Ada TIP untuk menghindarinya yaitu :
- Pola makan di kontrol
- Terapi dengan air minum "BEBAS MINERAL"
AIR MINUM BEBAS MINERAL
Mineral
Masyarakat sekarang, bukan hanya di Indinesia saja akan tetapi masyarakat seluruh Dunia, sudah SALAH KAPRAH, maksudnya salah tapi sudah umum. Salah maksudnya yaitu salah pengertian.
Kenapa begitu, karena air minum yang di sebut - sebut "Air mineral" di anggap mineralnya itu akan menambah tenaga atau kesehatan. Mineral yang ada dalam air itu adalah "Mineral Unorganik", sedangkan mineral yang di perlukan oleh tubuh dan untuk kesehatan itu adalah "Mineral organik", di mana mineral ini terdapat di bahan makanan, buah, susu dll, bukan dari air dalam tanah.
Mineral yang ada dalan air tanah adalah "Mineral unorganik".
Air Dalam Tubuh
Tubuh manusia 80% terdiri dari air, sehingga air adalah termasuk kebutuhan pokok untuk kehidupan manusia.
Air merupakan media pengantar dari zat-zat yang di perlukan oleh tubuh manusia, oleh karena itu dengan kondisi makanan yang serba kimia ini, gunakanlah air minum yang berkwalitas tinggi, yaitu air yang bebas dari bahan mineral unorganik.
Berapapun jumlahnya (ppm) kandungan mineral unorganik dalam air minum akan menambah dapak negatip dalam tubuh manusia.
Air minum berkwalitas tinggi yaitu air minum yang mempunyai kadar Mineral Unorganik NOL (0), atau sering kita sebut "Air Minum TDS NOL "
HYDRO adalah air minum dengan TDS "O".
Diharapkan para pembaca Blogspot ini, jagalah kesehatan dengan selalu minum "HYDRO"
